Terhenti sudah petualangan "tikus" kampus bernama Jarwo. Setelah tujuh kali beraksi, pria 29 tahun asal Jalan Ndeles itu akhirnya ditangkap anggota Polsek Sukolilo dibantu personil Satpam Kampus ITATS kemarin (6/4). Dia diringkus setelah aksinya terekam CCTV Senin malam (5/4).
Tiga tahun terakhir, Jarwo bekerja sebagai tukang serabutan di kampus ITATS. Sehari-hari bapak dua anak tersebut mendapat penghasilan Rp 35 ribu dari profesinya itu. Tapi, jumlah tersebut kadang bertambah bila ada garapan lain.
Namun, mulai Januari lalu, Jarwo mencari tambahan penghasilan dengan menjadi tikus kampus. Dia sering pura-pura memperbaiki plafon atau genting untuk mengambil laptop atau uang milik dosen dan karyawan.
Senin lalu, sekitar pukul 23.30, Jarwo kembali beraksi. Dengan memanjat tiang besi, dia naik ke atap guest room. Jarwo kemudian membuka genting dan masuk ke ruang khusus tamu tersebut. Nah, di ruang itulah Jarwo mengambil laptop milik Yulfia, salah seorang dosen. Laptop tersebut lalu dijualnya ke toko komputer di Jalan Bali seharga Rp 1 juta.
Tapi, tersangka tak menyangka bahwa aksinya terekam CCTV di ruang itu. Dengan gampang petugas meringkus Jarwo di kos-kosannya, Jalan Ndeles. "Saat kami tangkap, baju yang dia pakai sama seperti saat beraksi. Jadi, dia tidak mungkin akan berkelit," kata Kapolsek Sukolilo AKP Meity Jani Manus kemarin.
Kepada polisi, tersangka mengaku sudah mencuri di kampus tersebut tujuh kali, termasuk aksi Senin malam itu. Selain laptop, dia mengambil uang dan HP milik dosen dan karyawan ITATS. "Uangnya buat biaya istri yang mau melahirkan anak kedua saya di Nganjuk," ucapnya.
Selengkapnya...
